Selamat Datang

CV. SAMUDERA BERSAUDARA
Jl. Prof. M. Yamin. SH no. 51 Lebak Bandung Jambi

Kami adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang jasa penjualan sepeda motor khusus Suzuki.kami memiliki modelshop 3S, Sales, Service, Sparepat
Hubungi kami jika ada masalah, kritik maupun saran yang berguna untuk lebih meningkatkan kepedulian kami kepada konsumen

Company Profile

Foto saya
Lebak Bandung - Simp. Pulai, Jambi, Indonesia

Kamis, 19 November 2009

Perang Harga

Out Of War Bussinens
Dalam mengatasi ketatnya persaingan saat ini, sejumlah cara dilakukan pengusaha agar tetap dapat mempertahankan kelangsungan bisnisnya. Sebagian besar perusahaan memilih menggunakan harga sebagai unsur yang paling sering dimainkan. Ini dapat dimegerti karena harga adalah bagian yang paling untuk diubah.
Dalam waktu singkat bisa menjadi lebih mahal atau murah. Harga merupakan salah satu unsur dasar pemasaran yang sangat menentukan keberhasilan dalam penjualan. Perhitungan jumlah barang dengan harga menghasilkan sales revenue besarnya penjualan. Perusahaan dapat memperhitungkan jumlah permintaan dikaitkan dengan pengeluaran biaya yang dianggarkan.

Adapun semakin besarnya perolehan pendapatan sejalan dengan peningkatan penjualan. Dalam aturan baku, yang dimaksud dengan selliing price adalah nilai yang dibayarkan pembeli dalam suatu transaksi penjualan. Seseungguhnya, penekanan arti nilai dalam hal ini juga dimaksudkan untuk memberikan keunggulan dari suatu produk dibandingkan dengan yang lainnya. Pengertian dari pembelian barang atau jasa yang memenuhi keinginan pelanggan sebagai value for money memberikan lebih dari apa yang dibayarkan. Bagi jenis usaha tertentu, digunakan peraturan khusus untuk membatasi harga tertinggi atau terendah, termasuk disini adalah industri perminyakan, pertambangan, telekomunikasi, farmasi dan penerbangan.


Jauh Lebih Terjangkau
Didalam dunia usaha, besar kecilnya struktur biaya diwakili dalam bentuk harga jual yang berlaku secara eceran dalam bentuk retail price yang ditawarkan. Bagi pedagang ini dikenal dengan istilah HET yaitu harga eceran toko. Pemberlakuan keseragaman hargta toko secara nasional untuk barang yang sama telah dicoba jalankan berbagai kalangan, hingga kini belum berhasil dijalankan. Standar harga memerlukan penanganan yang menyeluruh agar pedagang bersedia menyamakan harga toko satu dengan lainnya. Ini termasuk para pedagang yang bergabung dalam jaringan distribusi bisnis otomotif. Disini dapat dibedakan antara nilai off road dan harga siap pakai on the road, yang memudahkan pelanggan megetahui berapa besar rupiah yang harus dibayar.
Langkah penawaran melalui pendekatan harga rendah dalam bentuk market penetration pricing strategy dilakukan untuk jenis industri yang memiliki sebaran luas, sehingga harus dihargai lebih terjangkau. berbagai pertimbangan untuk jenis produk yang ditawarkan dengan harga rendah umumnya sangat sederhana ; (1). Bertujuan mementingkan harga sebagai alasan utama melakukan transaksi pembelian. Ini berlaku bagi barang komoditas bagi masyarakat menengah kebawah, (2). Berkurangnya beban biaya produksi dan distribusi dengan skala ekonomi yang lebih besar mengikuti aturan yang berlaku, terjadi dibanyak industri konsumsi, (3). Terpengaruh pemain lain yang selalu memotong harga hanya untuk mengejar target penjualan. Ini banyak dijalankan oleh pedagang kecil dihampir semua lni industri, termasuk diantaranya otomotif, elektronik, komputer, maupun seluler.


Upaya Menghindari Jalan Pintas 
Kegiatan usaha yang diharapkan pada pilihan yang kurang menguntungkan akan mengalami tekanan jika hasil produksinya over capacity. Jumlahnya berlebih, sementara terjadi penurunan dalam hal penyerapan dipasar. Langkah persaingan yang semakin ketat membuat pemain utama sulit bertahan. Perubahan selera yang ada dimasyarakat menjadi semakin menyudutkan. Jika hal ini dialami oleh pemain utama beban biaya produksi tinggi, besarnya perhitungan inventory turnover dari pasokan yang ada digudang akan menyebakan banyak pengusaha terus menerus mengambil jalan pintas.
Hal termudah dilakukan adalah dengan memotong harga. Pada umumnya ini dapat dihindari dengan mempertimbangkan besarnya permintaan pasar yang bisa dibangun. Memperkenalkan tambahan keunggulan untuk menggali kebutuhan yang baru. Ini bisa dijadikan peluang untuk memperbesar ukuran pasar yang ada. Pendekatan price elasticity on demand digunakan oleh banyak perusahaan untuk mengetahui seberapa besar perubahan yang ada dalam permintaan jika penawarannya dinaikkan atau diturunkan. Permintaan akan tetap meningkat jika :
1. Persaingan hanya dilakukan sejumlah pemain utama
2. Daya beli masyarakat tidak terpengaruh
3. Pembeli tidak terlalu memperhatikan adanya perubahan naiknya harga
4. Kebiasaan lama dari para pembeli tidak mengalami banyak perubahan
5. Pandangan bahwa harga yang ditawarkan selalu sebanding dengan keunggulan
Dalam hal ini bahkan kenaikan harga secara berkala harga dianggap sesuatu yang dapat diterima secara terbuka. (disunting dari Suzuki Magazine. 2007)

Tidak ada komentar: